Obat pencahar atau yang disebut juga laksatif adalah obat yang dapat membantu mengeluarkan feses dalam tubuh.
Apakah konsumsinya aman bagi tubuh? Simak selengkapnya tentang laksatif mulai dari jenisnya, efeknya bagi tubuh, dan saran penggunaannya.
Sekilas tentang Sembelit
Pencahar umumnya digunakan untuk mengatasi sembelit atau susah BAB
(buang air besar). Sebelum menggunakannya, Anda tentunya harus mengetahui lebih dahulu bagaimana gejala sembelit.
Berikut adalah beberapa gejala sembelit:
- Harus mengejan dengan keras untuk mengeluarkan feses.
- BAB keras.
- Perasaan “tidak tuntas” setelah BAB.
- BAB kurang dari 3 kali per minggu.
Jika mengalami gejala di atas, Anda berarti mengalami sembelit dan memerlukan pencahar untuk menanganinya. Namun, di samping mengonsumsi pencahar, Anda juga sebaiknya mengubah gaya hidup jika ingin terhindar dari sembelit.
Mulailah dengan memperbanyak konsumsi serat yang dapat berasal dari buah-buahan dan sayur-sayuran. Lalu perbanyaklah konsumsi air putih dan cobalah untuk meningkatkan aktivitas fisik. Olahraga secara taratur terbukti dapat mengurangi sembelit dan melancarkan BAB.
Apa Itu Obat Pencahar?
Obat pencahar adalah obat yang mengandung senyawa yang dapat meningkatkan motilitas feses dan frekuensi BAB. Maka dari itu, obat ini dapat digunakan untuk mengatasi sembelit dan melancarkan BAB sehari-hari.
Sebelum menggunakan pencahar, pastikan dulu keamanannya dan respons tubuh Anda. Salah memilih pencahar untuk jangka panjang justru dapat menyebabkan masalah pencernaan lainnya seperti sembelit kronis.
Jenis Obat Pencahar
Laksatif tersedia dalam beberapa bentuk mulai dari pil, kapsul, cairan, hingga supositoria. Selain bentuknya berbeda-beda, ternyata jenis dan cara kerja pencahar juga berbeda-beda.
Berikut adalah beberapa jenisnya:
1. Serat atau Bulking Agent
Jika Anda mengalami sembelit ringan, serat adalah yang paling umum direkomendasikan sebagai obat pencahar alami. Cara kerja serat adalah meningkatkan kadar air dalam feses, sehingga dapat mengeluarkannya lebih cepat dari usus besar.
Ketika Anda mengubah asupan serat, efek seperti kram perut, kembung, dan gas dapat terjadi. Sebagai pencegahan, sebaiknya tingkatkan asupan serat secara bertahap.
2. Pencahar Pelumas
Pencahar pelumas atau lubricant laxative adalah pencahar yang bekerja membuat tinja lebih licin, sehingga lebih mudah dikeluarkan. Produk pencahar pelumas mengandung minyak mineral yang melicinkan dinding usus dan mencegah tinja mengering.
Pencahar jenis ini hanya boleh digunakan untuk jangka pendek karena konsumsi minyak mineral jangka panjang dapat mengganggu penyerapan vitamin tertentu dalam pencernaan.
3. Pencahar Osmotik
Pencahar osmotik adalah pencahar yang mengandung bahan yang mampu menarik cairan dari jaringan sekitarnya ke dalam usus. Semakin banyak air di usus maka akan semakin lembut tinja dan semakin mudah untuk dikeluarkan.
Disarankan untuk mengonsumsi lebih banyak cairan ketika menggunakan pencahar ini. Selain agar pencahar bekerja dengan baik, juga untuk mengurangi kembung dan kram yang dapat terjadi.
4. Emolien atau Pelunak Feses
Pencahar emolien atau stool softener (pelunak feses) adalah obat dengan kandungan yang dapat melunakkan tinja. Pencahar ini biasanya direkomendasikan untuk seseorang yang baru pulih dari operasi, wanita yang baru melahirkan, dan penderita wasir.
5. Pencahar Stimulan
Pencahar stimulan bekerja dengan cepet mengatasi sembelit. Obat jenis ini menstimulasi lapisan usus dan meningkatkan hidrasi feses, sehingga tinja lebih mudah dan cepat dikeluarkan.
Hal yang Harus Diperhatikan dalam Konsumsi Obat Pencahar
Berbeda pencahar, berbeda pula efeknya pada setiap orang. Memilih pencahar juga harus disesuaikan dengan kondisi sembelit yang dialami.
Berikut langkah memilih pencahar yang disarankan:
- Mulailah dengan bulking agent atau serat.
- Jika BAB tetap keras, coba tambahkan pencahar osmotik.
- Apabila kotoran lunak tapi sulit dikeluarkan, cobalah untuk menggunakan pencahar stimulan.
Selain memilih jenis pencahar yang tepat sesuai kondisi Anda, perlu diketahui juga bahwa pencahar bukanlah untuk semua orang. Berikut adalah beberapa kondisi di mana konsumsi pencahar tidak disarankan:
- Anak-anak. Konsumsi pencahar pada anak hanya diperbolehkan berdasarkan saran dokter.
- Kondisi pencernaan tertentu. Jika Anda memiliki kondisi seperti penyakit Crohn, sindrom iritasi usus, atau colitis ulcerative, konsumsi pencahar sebaiknya dikonsultasikan sebelumnya.
Efek Samping
Berbicara tentang obat, tentu saja selalu terdapat potensi efek samping. Efek samping pencahar umumnya ringan dan hilang segera setelah penggunaan obat dihentikan.
Berikut beberapa efek samping yang umum:
- Kembung
- Kram perut
- Kentut
- Dehidrasi yang ditandai dengan pusing, sakit kepala, dan urine berwarna gelap
Efek samping dapat terjadi apabila Anda tidak memilih pencahar yang tepat sesuai kondisi dan kebutuhan tubuh Anda atau dapat juga karena penggunaan yang berlebihan.
Apabila Anda mengalami efek samping dan sembelit tidak juga kunjung membaik setelah penggunaan obat laksatif, sebaiknya konsultasikan dengan dokter tentang kondisi pencernaan Anda.
Rekomendasi Obat Pelancar BAB yang Aman
Masalah susah BAB dapat mengganggu aktivitas sehari-hari jika dibiarkan. Kondisi ini juga bisa datang kapan saja dan tidak terduga. Agar hal ini tidak terjadi, pastikan Anda dapat memilih obat pelancar BAB yang sesuai kebutuhan dan tentunya aman digunakan.
Laxing adalah obat pencahar alami yang memiliki kandungan daun senna, daun adas, dan aloe vera. Bahan-bahan ini telah teruji secara klinis mampu untuk melancarkan BAB.
Produk ini bekerja sebagai stimulan laksatif yang menambah hidrasi feses dan juga menstimulasi usus agar feses lebih mudah dikeluarkan.
Laxing dapat menjadi solusi BAB lancar setiap hari karena berkat kandungannya yang 100% alami, Laxing aman untuk digunakan setiap hari. Yuk, raih hari-hari lancar tanpa sembelit dengan selalu sedia Laxing di rumah!
- Anonim. 2019. Laxatives. https://www.nhs.uk/conditions/laxatives/. (Diakses 10 Maret 2021).
- Anonim. 2020. Safely Using Laxatives for Constipation. https://www.webmd.com/digestive-disorders/laxatives-for-constipation-using-them-safely. (Diakses 10 Maret 2021).